Agile Trikom Dan Trilogi Sebagai Ruh Gerakan IMM Elmacife

Oleh: Muhammad Alwi Shihab

Pengertian "Agile Trikom Dan Trilogi"

Agile

Agile adalah sebuah metodologi dalam pengembangan software perangkat lunak yang didasarkan pada proses pengerjaan berulang yang terdiri dari aturan dan solusi yang sudah disepakati. Metode ini juga dilakukan dengan sistem kolaborasi antar tim secara terstruktur dan terorganisir.

Trikom (Tiga Kompetensi Dasar)

Trikom atau Trikoda adalah singkatan dari Tri Kompetensi Dasar yang memiliki arti Tiga Kompetensi Dasar, Tiga Kompetensi Dasar tersebut menjadi salah satu bagian dari idiologi IMM, Tiga Kompetensi Dasar Tersebut Berisi 3 Poin Yakni: Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas. Tiga Kompetensi Dasar ini sebenarnya adalah acuan bagi para kader IMM bahwa kader IMM harus memiliki kompetensi dalam Tiga hal tersebut.

Trilogi

Dijelaskan di dalam KBBI Trilogi adalah tiga hal yang saling bertaut dan saling bergantung, Trilogi di dalam IMM berisi tentang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Kemasyarakatan dalam Trilogi ini IMM ingin menegaskan bahwa IMM bergerak di dalam Tiga fokus yang telah di tulis dalam Trilogi tersebut.

Agile Trikom dan Trilogi

Agile Trikom dan Trilogi yang dijadikan landasan atau GBHI (Garis Besar Haluan Ikatan) Memiliki arti Melaksanakan kegiatan yang bermuatan Trilogi (Keagamaan, Keilmuan dan Kemasyarakatan) secara berulang dan terorganisir untuk meng-upgrade Kader yang dapat memenuhi kompetensi yang ada dalam Trikom (Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas).

Mengapa "Agile Trikom Dan Trilogi"?

Tentu dalam perumusan tersebut ada banyak sekali kepala yang saling memaparkan opini dan pendapatnya, semuanya memiliki landasan dan analisis masing-masing, namun dalam diskusi tersebut yang saat itu dipimpin oleh IMMawan Adam Fajar Setiawan (Ketua IMM Elmacife 2021/2022) berlangsung dengan khidmat dan dapat menyatukan seluruh gagasan menjadi satu.

Beberapa landasan dan analisis yang dipaparkan oleh IMMawan dan IMMawati IMM Elmacife meliputi:

• Kurangnya rasa cinta ikatan pada diri kader, hal tersebut terjadi karena kurang kuatnya idiologi kader dan rasa kekeluargaan yang mereka rasakan, opini tersebut membawa teman-teman IMM Elmacife lebih sadar bahwa dalam perjalanan mereka selama satu tahun kebelakang sangat kurang dalam melakukan kaderisasi.
• Kurangnya budaya intelektual di IMM Elmacife, dalam perjalanan IMM Elmacife kebelakang kesadaran IMMawan dan IMMawati Elmacife terkait intelektual cukup kurang hal tersebut dikarenakan orientasi yang IMMawan dan IMMawati dapatkan tentang intelektual sangatlah kurang.
• Kurangnya kesadaran humanisme di IMM Elmacife, banyak tragedi penindasan dan ketidak adilan terjadi namun IMM Elmacife hanya membantu yang tertindas dan kurang dalam melawan ketidak adilan.