Apakah Perkaderan IMM Masih Sesuai Pada Urgensinya?

Oleh: Muhammad Sayyid Mushaddaq

IMM merupakan organisasi kader sekaligus kemahasiswaan yang bergerak dalam tiga ranah yaitu Religiusitas (Keagamaan), Intelektual (Kemahasiswaan), dan Humanitas (Kemasyarakaran). Selain menjadi organisasi kemahasiswaan IMM juga merupakan organisasi otonom-nya Muhammadiyah yang bearti IMM tidaklah jauh dari tujuan ber-Muhammadiyah, maka dari itu peran penting terlibatnya IMM dalam mewadahi mereka yang berkeinginan untuk mengenal Muhammadiyah lebih lanjut. Misi penting yang juga harus dijalankan oleh IMM tidak hanya sebagai pelaku dalam orientasi tri perguruan tinggi, tetapi juga berperan dalam menyiapkan tunas-tunas kader Muhammadiyah terbaiknya untuk menjadikannya sebagai garda terdepan dalam melanjutkan semangat ber-Muhammadiyah kedepanya, karena jika berkaca pada apa yang sudah ditegaskan oleh Djasman (Tokoh Pendiri IMM) mengatakan bahwa IMM adalah sebagai organisasi kader, IMM dituntut untuk meningkatkan kualitas kader. Organisasi kader yang dimaksud oleh Djasman dengan makna yang sederhana adalah “Pengembangan organisasi IMM akan berorientasi kepada kualitas anggota dari pada sekadar memperbesar jumlahnya”.

Dalam tubuh IMM sendiri terdapat tingkatan-tingkatan perkaderan utama bagi kadernya antara lain :

  1. DAD (Darul Arqom Dasar) Merupakan perkaderan tingkat paling dasar sebagai syarat utama menjadi kader IMM, umumnya untuk syarat menjadi pimpinan tingkat komisariat.
  2. DAM (Darul Arqom Madya) Merupakan perkaderan utama tingkat madya/menengah, dimana perkaderan tingkat ini adalah mereka yang berniat untuk melanjutkan pimpinan pada tingkatan cabang/daerah.
  3. DAP (Darul Arqom Paripurna) Merupakan perkaderan utama tingkat paripurna/paling atas, berfungsi untuk menyiapkan kader persyarikatan, umat, bangsa bahkan internasional, tingkatan ini juga diperuntukan bagi mereka yang berniat untuk melanjutka pimpinan tingkat Pusat/skala Nasional.

Selain adanya perkaderan utama tadi, IMM juga memilik perkaderan khusus serta perkaderan pendukung yang ditujukan untuk kebutuhan untuk IMM itu sendiri maupun untuk meningkatkan sumber daya kader-kader IMM.

Masih sering dijumpai dalam pelaksanaan perkaderan di IMM, kita kadang belum untuk mencapai kepada urgensi perkaderan itu sendiri. Sebagai contoh yang mungkin kerap terjadi dalam perkaderan dasar saja (DAD) misalnya, kader-kader hanya disiapkan untuk bisa dan mampu menghafal ideologi, tetapi minim untuk menanamkan bahwasannya ideologi yang diberikan itu lebih dari sekedar untuk dihafal, atau bahkan dalam perkaderan jenis lainnya yang hanya untuk memenuhi formalitas belaka. Sejatinya perkaderan dalam ikatan itu memiliki urgensi yang lebih dari hanya sekedar memberikan pemahaman ideologi persyarikatan. Jika berpacu pada Sistem Perkaderan Ikatan tahun 2022, bahwa ikatan merupakan kreasi para pendirinya dalam menyikapi kebutuhan dakwah Muhammadiyah dalam ranah mahasiswa yang tertuang dalam tujuan ikatan ini sendiri yaitu “Terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia” yang merupakan perpanjangan tangan untuk  “mencapai tujuan Muhammadiyah”. Dapat kita artikan bahwa sebagai organisasi otonom Muhammadiyah, maka gerakan IMM juga harus mencerminkan visi persyarikatan Muhammadiyah, maka dari itu perjuangan IMM juga merupakan perjuangan Muhammadiyah, yang bearti juga bahwa IMM sebagai pionir Muhammadiyah. Selain itu perkaderan IMM juga harus bisa mewujudkan keterbentukan kader yang memiliki kualitas terbaik bukan hanya untuk menambah masa belaka, seperti apa yang diucapkan oleh Djazman “...IMM akan berorientasi kepada kualitas anggota dari pada sekadar memperbesar jumlahnya” antara kualitas dan kuantitas merupakan dilema pimpinan dalam perkaderan, maka dari apa yang diucapkan oleh Djazman selaku tokoh pendiri IMM itu sendiri IMM akan berorientasi kepada kualitas, maka sejatinya dalam perkaderan kita kesampingkan dulu untuk memperbanyak jumlah yang besar-besaran dan lebih tertuju pada mewujudkan kader-kader yang berkualitas hingga menjadikan kader terserbut memiliki kualitas terbaik untuk persyarikatan itu sendiri bahkan bagi agama, umat, bangsa, bahkan dunia.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url