Pendidikan Indonesia: Pengertian, Fondasi, Hak, Masalah, Penunjang Dan Solusi

Sumber: https://id.usembassy.gov/

Oleh: Moch. Fauzan Afandi

Pengertian Pendidikan

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Fondasi Pendidikan Indonesia

Pancasila merupakan ideologi negara kesatuan republik Indonesia ini, didalamnya termuat lima nilai-nilai mulia yang jika dijalankan dengan baik maka akan menuntun bangsa ini kepada kejayaan dan menjadi negara yang digdaya. Pancasila haruslah menjadi fondasi utama dalam setiap kebijakan-kebijakan pendidikan yang di buat di Indonesia, dengan begitu menjadi suatu kejelasan kearah mana pendidikan Indonesia ini akan berlayar.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

Berketuhanan menjadi prioritas utama, setiap kebijakan dalam dunia pendidikan harus mengajarkan kepada peserta didik untuk memahami apa itu Tuhan, lalu kenapa kita membutuhkan Tuhan, sehingga apa-apa yang dilakukan oleh peserta didik muaranya adalah kebaikan.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Pemahaman sebagai makhluk menjadikan peserta didik harus memahami tentang keadilan, dan setiap manusia memiliki kedudukan yang sama terlepas dari keluarga, gender, atau golongan mana dia lahir dan bertumbuh kembang.

3. Persatuan Indonesia

Kemajemukan yang hadir dan menjadi ciri khas dari negara kesatuan republik Indonesia merupakan sebuah anugerah dari tuhan yang maha esa sekaligus menjadi ancaman jika kita sebagai warga negara tidak mampu untuk merawat perbedaan yang hadir. Berdasarkan sensus BPS pada tahun 2010 Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air. Hal ini bisa dijadikan pembelajaran bahwa begitu kayanya kita akan keragaman suku dan budaya, sehingga patut untuk disyukuri dan dijaga sedemikian rupa.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

Kemajemukan yang hadir menjadikan semakin ramainya pandangan-pandangan baru yang tiap orang memiliki cara pandang, berpikir, dan berperilaku yang berbeda-beda. Hadirnya kemajemukan ini menjadikan perlunya peserta didik untuk lebih menghargai keragaman sehingga diperlukan adanya kesepakatan bersama dalam setiap penyelesaian permasalahan.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kehadiran kemajemukan selain menuntut peserta didik untuk menghargai keragaman, peserta didik juga akan memahami bahwa setiap individu dijamin dan dilindungi haknya oleh negara untuk mendapatkan keadilan. Baik itu dalam ranah ekonomi, poilitik, atau dalam ranah-ranah yang lain, dan tentunya dalam bidang pendidikan.

Hak Warga Negara Dalam Pendidikan

Alinea ke-4 pembukaan Undang-undang dasar negara republik Indonesia Tahun 1945 mengatakan bahwa salah satu kewajiban dari pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga setiap warga negara Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, tak terkecuali dari daerah manapun ia berasal. Pendidikan menjadi tolok ukur bagi kemajuan suatu bangsa, hal ini didasari karena pendidikan merupakan proses seseorang untuk belajar menjadi lebih baik dan pada akhirnya ia akan menjadi manusia yang memiliki kualitas mumpuni untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di negara ini.

Kesenjangan Sebagai Problem Pendidikan Indonesia

Salah satu problema pendidikan yang terjadi di Indonesia adalah kesenjangan, kualitas pendidikan akan berbanding lurus dengan sumber daya manusia yang dihasilkan, yang mana kita pasti mengharapkan akan lahir manusia-manusia unggul yang lebih baik dalam berbagai bidang untuk meneruskan cita-cita bangsa ini. Namun pada kenyataannya pendidikan hanya berpusat di Jawa, daerah” lain di luar Jawa tidak merasakan kualitas pendidikan yang baik. Berdasarkan rapor pendidikan SMA/SMK/Sederajat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dari beberapa indikator yang diteliti, peserta didik di Jawa menunjukkan kualitas yang lebih baik daripada peserta didik yang berada di Papua. Lebih kompleks daripada itu, di Jawa sendiri walaupun dianggap sebagai pusat pendidikan di Indonesia tetapi masih banyak permasalahan yang perlu dibenahi, mulai dari kurangnya kualitas guru, yang tentunya kualitas guru ini akan berpengaruh terhadap peserta didik yang dihasilkan. Lalu kesetaraan dimana persentase laki-laki dan perempuan dalam menamatkan pendidikan SMA lebih tinggi laki-laki dengan perbandingan 37,70% : 32,53%. Lalu persentase laki-laki yang tamat SD 15,29% sedangkan perempuan 20,74%.

Kesenjangan dalam pendidikan ini agaknya menjadi masalah yang serius jika memang negara ini benar-benar berniat dengan hati yang tulus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Banyak aspek yang harus dibenahi, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Aspek Penunjang Pendidikan Indonesia

Permasalahan pendidikan di Indonesia yang begitu kompleks, membutuhkan dorongan dari banyak pihak untuk bangkit dan menuju ke arah yang lebih baik. Beberapa aspek yang perlu kita perhatikan adalah:

1. Kebijakan Pendidikan Nasional

Arah dari pendidikan nasional sangat dipengaruhi oleh kekuatan politik yang sedang berkuasa di negara ini, pada masa orde lama pendidikan diarahkan kepada patriotisme, hal ini disebabkan pada masa awal kemerdekaan banyak terjadi perpecahan dan perang dingin diantara kelompok-kelompok masyarakat di Indonesia, sehingga banyak dari para guru yang harus ikut serta dalam peperangan untuk membela kemerdekaan, yang berakibat pada berkurangnya jumlah guru, sehingga kebutuhan akan kuantitas guru lebih diutamakan daripada guru yang berkualitas. Pada masa orde baru pendidikan diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk berperan dalam proses pembangunan nasional. Pendidikan pada masa sekarang harus lebih adaptif terhadap perubahan zaman serta tidak terhenti dan terjebak pada stagnansi.

2. Guru

Guru merupakan faktor terpenting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia, selain kuantitas kualitas guru harus lebih diperhatikan. Ada peribahasa mengatakan “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, jadi dapat difahami bahwa semakin berkualitas guru maka produk yang dihasilkan berupa pesera didik juga akan menjadi lebih baik.

3. Peseta Didik

Beragamnya suku atau etnis di Indonesia merupakan sebuah tantangan tersendiri untuk mewujukan siswa yang berkualitas, karena beda suku berbeda pula kebudayaan yang mengiringi ia dalam proses bertumbuh kembang, mulai dari cara berpikir, bersosialisasi, mendapatkan makan dan banyak hal lagi yang harus diperhatikan. Sehingga kebijakan dalam meningkatkan kualitas siswa harus berlandaskan pada aspek-aspek yang telah kita sebutkan diatas dengan tidak hanya membawa norma suatu daerah tertentu saja sehingga tercipta peserta didik yang berkualitas.

Solusi Untuk Pendidikan Indonesia

1. Kebijakan Pendidikan Nasional Jangka Panjang

Kejelasan tentang arah pendidikan nasional sangat diperlukan, sehingga kebijakan tentang pendidikan tidak akan berganti-ganti seiring dengan bergantinya menteri pendidikan. Kebijakan pendidikan yang berjangka panjang memungkinkan guru dan juga siswa untuk dapat beradaptasi dengan sistem pendidikan yang berlaku. Dengan begitu guru bisa melakukan peningkatan kualitas diri, sehingga akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas tanpa harus beradaptasi lagi dengan kebijakan pendidikan yang baru.

2. Peningkatan Kualitas Guru

Kualitas guru menjadi hal yang sangat penting dalam usaha mencetak peserta didik yang berkualitas kedepannya, karenanya guru merupakan pion sehingga perlu untuk terus dipupuk dengan kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Peningkatan Kualitas Peserta Didik

Setelah terbentuknya kebijkan yang berjangka panjang serta peningkatan kualitas guru, maka peningkatan kualitas peserta didik tinggal menunggu waktu. Kebijakan-kebijakan yang mengatur peserta didik haruslah terbebas dari pengaruh kekuatan politik yang ada, sehingga peserta didik bukanlah subjek yang di didik untuk memenuhi kebutuhan elit politik pada saat itu tetapi peserta didik adalah aset yang akan melanjutkan persaingan bangsa ini di kancah global.

Untuk menyelesaikan kesenjangan pendidikan di Indonesia diperlukan berbagai pihak untuk ikut serta berperan aktif dan bersama-sama dalam menyelesaikan berbagai problema yang menyertai sistem pendidikan nasional. Sehinga tiga poin utama yang harus diselesaikan adalah arah kebijakan pendidikan nasional yang berjangka panjang, peningkatan kualitas guru, serta peningkatan kualitas peserta didik.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url