Adakan Diskusi "Peran Kesetaraan Gender Dalam Kepemimpinan di Kampus", Perempuan Cipayung Tegaskan Beberapa Hal!

Redaktur: Almas Faizullah Taqiudin (Kader IMM Heksos)

Surabaya, 1 Juni 2024 - Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) mengadakan diskusi dengan beberapa organisasi mahasiswa ekstra kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di Bakesbangpol, Jawa Timur, Sabtu (1/6/2024)

Diskusi tersebut dihadiri oleh kader organisasi mahasiswa eksternal kampus, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Pemantik diskusi berasal dari kader masing-masing organisasi, dihadiri juga oleh Presiden Girl Up Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Fakultas Hukum.

Menyajikan tema “Peran Kesetaraan Gender Pada Kepemimpinan Organisasi Kampus”, diskusi berlangsung menarik dan berbobot, para pemantik menyampaikan pendapatnya tentang kesetaraan gender dan Feminisme yang harus ada dan disadari oleh masyarakat, terlebih di lingkungan kampus.

“Baperan pada wanita bukanlah stigma saja, melainkan hal itu sudah menjadi ciri khas dari wanita. Namun, jangan menjadikan hal tersebut sebagai hal yang negatif, melainkan jadikan hal tersebut peran untuk mendinginkan suasana panas perpolitikan kampus, atau bahasa sehari-harinya ‘ngadem-ngadem i” ujar Marsha Durrotun Nasiha, Ketua bidang ekonomi sosial Komisariat IMM UNESA, sekaligus berperan sebagai salah satu pemantik dalam diskusi.

Menurutnya, wanita memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik daripada pria, dan hal tersebut sangat dibutuhkan dalam dunia perpolitikan dan organisasi dalam kampus. Baik sebagai sebagai pemimpin organisasi maupun sebagai peran pendukung di dalamnya.

“Tiap insan telah ditakdirkan menjadi seorang pemimpin, perihal perpolitikan dan organisasi kampus itulah cara kita survive dan menunjukkan kepemimpinan kita, terlebih kita adalah wanita yang seringkali mendapatkan perlakuan diskriminasi masyarakat. “ timpal Belladina Putri, Presiden Girl Up UNESA.

Selain itu, diskusi juga menyinggung perihal budaya patriarki yang masih hinggap di masyarakat, dan hal tersebut mesti dirubah, karena dianggap merugikan kaum hawa. Terlebih di lingkungan pelosok pedesaan.

“Saya sekarang menginjak semester 6, dan sudah waktunya menjalani KKN. Saya ditempatkan di Kota Jombang, dan itu di pedesaan pelosok sekali, bahkan lampu jalanan saja masih jarang. Budaya patriarki sangat menjalar dalam kehidupan bermasyarakat disana, dimana wanita setelah lulus sekolah tidak diperbolehkan untuk merantau dan mengeksplor dirinya, hanya disuruh membantu orang tua saja dirumah.” Ujar Anjany I’natul, Ketua KOPRI rayon pendidikan.

Ia juga berpendapat bahwa budaya patriarki harus hilang dari kehidupan bermasyarakat, terlebih di lingkungan kampus karena dianggap sangat merugikan. Wanita tidak bisa bebas mengeksplor  dirinya dan berkembang, seperti pria. 

“Kepemimpinan dalam organisasi kampus bukanlah soal gender, melainkan soal kompetensi. Siapa yang memiliki kemampuan dan kompetensi yang lebih baik dialah yang layak menjadi pemimpin organisasi kampus, baik organisasi eksternal maupun organisasi internal kampus.” Tambah Milla Uzlifatul Jannah, Wakabid Sarinah GMNI.

Diskusi berlangsung selama kurang lebih dua jam. Bertukar dan menyampaikan pendapat saling bersautan dari para pemantik maupun para kader yang menjadi peserta.

“Pokoknya, pria dan wanita harus memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki peran dalam dunia organisasi kampus, atau lebih baik menjadi pemimpin di dalamnya.” Ujar Nur Amanah Billa, Kader HMI UNESA Lidah Wetan.

Sejatinya kesetaraan atau keadilan gender (lebih tepatnya) harus ditegakkan dalam kehidupan bermasyarakat, tegasnya budaya patriarki harus musnah pula. Karena tetap bagaimanapun antara pria dan wanita harus saling melengkapi. Wanita dengan kecerdasan emosionalnya, dan pria dengan kecerdasan intelektualnya, baik dalam lingkungan kampus maupun dalam kehidupan bermasyarakat secara luas.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url